Jumat, 09 Mei 2014

Hujan Jakarta di Taman Nusantara



sepasang tangan di taman nusantara.  sepasang hati yang tertinggal.

Hujan Jakarta di Taman Nusantara


Danau nusantara dengan pulau teratai
kereta gantung melayang-layang
kata dari kaki yang mengayun di kursi taman
burung gereja mematuki remah mie di tepinya
kisah membuncah bagai selat yang pasang
segala tentang itu, adalah hujan Jakarta yang hangat
harum bingkai coklat dan tawamu.

Langit sore yang nyala
menerbangkan pesawat warna-warni
muka tugu yang membenam kolam
lahap kaki-kaki pribumi, buang sisa hatinya

Prambanan palsu yang membatu
pancangkan kamu di taman ini
kita kerat sore itu,  lukisan kelinci
bersama langitnya yang keemasan
-Tuhan maha segala
kita sulam pada figura, di dada kita masing-masing

Taman nusantara ini, tetap tidak terlalu besar
untuk menampung perasaan kita

Rumah-rumah, rell kereta, pohon-pohon bisu
Genggam kamu dalam diam
Risalah segala bahagia dan gundah

hujan mereda di langit Jakarta
sisakan kasih yang tertinggal di sini
di hati kita.

Mei 2014

Tidak ada komentar:

Posting Komentar